Printer 3D adalah alat yang dapat mencetak objek tiga dimensi dari berbagai jenis material. Salah
satu material yang paling umum digunakan adalah filament, yaitu benang plastik yang dilelehkan
dan disemprotkan oleh nozzle printer 3D untuk membentuk lapisan-lapisan objek. Filament
printer 3D memiliki berbagai jenis, warna, dan karakteristik yang dapat mempengaruhi hasil
cetak, proses pencetakan, dan biaya produksi. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk
mengetahui cara memilih filament printer 3D yang tepat sesuai dengan kebutuhan dan tujuan
Anda. Dalam artikel ini, kami akan membahas beberapa hal yang perlu Anda pertimbangkan
dalam memilih filament printer 3D, serta memberikan beberapa rekomendasi jenis filament yang
populer dan berkualitas.
Faktor-Faktor yang Perlu Dipertimbangkan dalam
Memilih Filament Printer 3D
Ada beberapa faktor yang perlu Anda pertimbangkan dalam memilih filament printer 3D, antara
lain:
- Suhu pencetakan. Suhu pencetakan adalah suhu yang dibutuhkan oleh filament untuk
meleleh dan mengalir dengan baik. Setiap jenis filament memiliki suhu pencetakan yang
berbeda-beda, dan Anda harus menyesuaikannya dengan suhu nozzle dan bed printer
3D Anda. Jika suhu pencetakan terlalu rendah, filament tidak akan meleleh dengan
sempurna dan menghasilkan cetakan yang kasar dan rapuh. Jika suhu pencetakan terlalu
tinggi, filament akan terbakar dan menghasilkan cetakan yang berwarna gelap dan bau.
Anda dapat mengecek suhu pencetakan yang disarankan oleh produsen filament pada
kemasan atau website mereka. - Kekuatan dan fleksibilitas. Kekuatan dan fleksibilitas adalah kemampuan filament untuk
menahan tekanan, benturan, dan deformasi tanpa patah atau retak. Setiap jenis filament
memiliki tingkat kekuatan dan fleksibilitas yang berbeda-beda, dan Anda harus
menyesuaikannya dengan fungsi dan aplikasi objek yang Anda cetak. Jika Anda mencetak
objek yang membutuhkan kekuatan tinggi, seperti komponen mesin atau alat, Anda
dapat memilih filament yang keras dan tahan lama, seperti ABS, PETG, atau Nylon. Jika
Anda mencetak objek yang membutuhkan fleksibilitas tinggi, seperti pelindung kabel
atau casing ponsel, Anda dapat memilih filament yang lentur dan elastis, seperti TPU, TPE,
atau TPC. - Estetika dan finishing. Estetika dan finishing adalah penampilan dan kualitas permukaan
objek yang Anda cetak. Setiap jenis filament memiliki warna, kilau, tekstur, dan
transparansi yang berbeda-beda, dan Anda harus menyesuaikannya dengan selera dan
gaya Anda. Jika Anda mencetak objek yang membutuhkan warna cerah dan kilau tinggi,
Anda dapat memilih filament yang berwarna solid dan glossy, seperti PLA, PLA+, atau
HIPS. Jika Anda mencetak objek yang membutuhkan warna natural dan kilau rendah,
Anda dapat memilih filament yang berwarna matte dan opaque, seperti Wood, Metal,
atau Carbon Fiber. Jika Anda mencetak objek yang membutuhkan efek transparan atau
semi-transparan, Anda dapat memilih filament yang berwarna clear atau translucent,
seperti PETG, PC, atau PVA. - Biaya dan ketersediaan. Biaya dan ketersediaan adalah harga dan pasokan filament yang
tersedia di pasaran. Setiap jenis filament memiliki biaya dan ketersediaan yang berbedabeda, dan Anda harus menyesuaikannya dengan anggaran dan kebutuhan Anda. Jika
Anda mencetak objek yang membutuhkan biaya rendah dan ketersediaan tinggi, Anda
dapat memilih filament yang murah dan mudah ditemukan, seperti PLA, PLA+, atau ABS.
Jika Anda mencetak objek yang membutuhkan biaya tinggi dan ketersediaan rendah,
Anda dapat memilih filament yang mahal dan langka, seperti Nylon, TPU, atau PC.
Rekomendasi Jenis Filament Printer 3D yang Populer
dan Berkualitas
Berikut ini adalah beberapa rekomendasi jenis filament printer 3D yang populer dan berkualitas,
beserta karakteristik, kelebihan, dan kekurangannya:
- PLA/PLA+. PLA (Polylactic Acid) adalah jenis filament yang paling banyak digunakan oleh
pemula dan profesional. PLA terbuat dari bahan bioplastik yang ramah lingkungan,
mudah dicetak, tidak berbau, dan memiliki warna dan kilau yang baik. PLA+ adalah versi
yang lebih baik dari PLA, yang memiliki kekuatan, fleksibilitas, dan ketahanan yang lebih
tinggi. PLA/PLA+ cocok untuk mencetak objek yang tidak membutuhkan kekuatan dan
tahan panas yang tinggi, seperti mainan, model, atau prototipe. PLA/PLA+ memiliki suhu
pencetakan sekitar 180°C – 220°C, dan tidak memerlukan pemanasan bed yang tinggi1 - ABS/ABS+. ABS (Acrylonitrile Butadiene Styrene) adalah jenis filament yang populer
digunakan untuk mencetak objek yang membutuhkan kekuatan dan tahan panas yang
tinggi, seperti komponen mesin atau alat. ABS memiliki kekuatan, fleksibilitas, dan tahan
bahan kimia yang baik. ABS+ adalah versi yang lebih baik dari ABS, yang memiliki
ketahanan terhadap warp dan crack yang lebih baik. ABS/ABS+ memiliki suhu pencetakan
sekitar 220°C – 250°C, dan memerlukan pemanasan bed sekitar 80°C – 110°C. ABS/ABS+
memiliki bau yang sedikit berbeda saat dicetak, sehingga Anda harus mencetak di
ruangan yang berventilasi baik2 - PETG. PETG (Polyethylene Terephthalate Glycol-modified) adalah jenis filament yang
merupakan kombinasi antara kekuatan dan fleksibilitas. PETG memiliki ketahanan
terhadap kelembaban, bahan kimia, dan air yang baik. PETG juga memiliki efek
transparan atau semi-transparan yang menarik. PETG cocok untuk mencetak objek yang
membutuhkan ketahanan dan fleksibilitas yang tinggi, seperti wadah makanan,
komponen otomotif, atau peralatan medis. PETG memiliki suhu pencetakan sekitar 230°C
– 250°C, dan tidak memerlukan pemanasan bed yang tinggi. PETG dapat menghasilkan
stringing jika suhu pencetakan terlalu tinggi, sehingga Anda harus menyesuaikan
pengaturan retraction dan cooling fan3 - pengaturan retraction dan cooling fan3
TPU/TPE/TPC. TPU (Thermoplastic Polyurethane), TPE (Thermoplastic Elastomer), dan TPC
(Thermoplastic Copolyester) adalah jenis filament yang memiliki karakteristik fleksibel dan
elastis. Filament ini dapat diregangkan hingga 5 kali panjang aslinya tanpa patah atau
retak. Filament ini juga memiliki ketahanan terhadap abrasi dan minyak yang baik.
Filament ini cocok untuk mencetak objek yang membutuhkan fleksibilitas dan elastisitas
yang tinggi, seperti pelindung kabel, sepatu, atau casing ponsel. Filament ini memiliki
suhu pencetakan sekitar 220°C – 250°C, dan tidak memerlukan pemanasan bed yang
tinggi. Filament ini dapat mengalami jamming jika kecepatan cetak terlalu cepat,
sehingga Anda harus menyesuaikan pengaturan extrusion dan feed rate4 - Nylon. Nylon adalah jenis filament yang memiliki kekuatan, fleksibilitas, dan tahan abrasi
yang sangat tinggi. Nylon juga dapat diberi warna dengan menggunakan pewarna
khusus. Nylon cocok untuk mencetak objek yang membutuhkan kekuatan dan
fleksibilitas yang tinggi, seperti gear, komponen mesin, atau produk konsumen tahan
lama. Nylon memiliki suhu pencetakan sekitar 240°C – 260°C, dan memerlukan
pemanasan bed sekitar 80°C – 100°C. Nylon juga menyerap kelembaban dengan cepat,
sehingga Anda harus menyimpannya di tempat yang kering dan mengeringkannya
sebelum mencetak5
Kesimpulan
Filament printer 3D adalah material yang sangat berpengaruh terhadap hasil cetak.